Tanggung jawab merupakan aktualisasi dan
perwujudan dari sikap sadar seorang yang dikatakan manusia. Jika manusia
melakukan suatu hal dengan resiko dan penyelesaian masalahnya dilakukan dalam
keadaan tidak sadar, baik sakit atau pengaruh obat – obatan maka tidak dapat
dikatakan sebagai si tanggung jawab. Sadar memiliki pengertian tahu, pengertian
dan ingat sehingga kesadaran dapat didefinisikan sebagai pengertian dan rasa
ingin tahu manusia terhadap hal yang benar baik terhadap sikap dan
perbuatannya. Dimana kesadaran manusia sangat berkaitan erat denga hati dan
pikiran yang terbuka dan mau menerima sejumlah informasi dan ilmu pengetahuan
serta hal – hal yang benar.
Selain itu, Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. Untuk itu, betapa penting nya tanggung jawab dalam diri seseorang untuk diterapkan kedalam dirinya sendiri, dan lingkungan luar. Berikut contoh sifat tanggung jawab :
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
TERHADAP
PENDIDIKAN ANAK
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi
anak-anak mereka, karena dari mereka anak-anak mula-mula menerima pendidikan.
Corak pendidikan dalam rumah tangga secara umum tidak berpangkal tolak dari
kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan secara
kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situsi atau
iklim pendidikan.
Timbulnya iklim atau suasana tersebut, karena adanya
interaksi yaitu hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang
tua dan anak. Sebagai peletak pertama pendidikan, orang tua memegang peranan
penting bagi pembentukan watak dan kepribadian anak, maksudnya bahwa watak dan
kepribadian tergantung kepada pendidikan awal yang berasal dari orang tua
terhadap anaknya.
Orang tua (ayah dan ibu) memegang peranan yang penting
dan sangat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak anak lahir, ibu yang
selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu seorang anak pada umumnya lebih cinta
kepada ibu karena ibu merupakan orang yang pertama dikenal anak. Maka dari itu
ibu harus menanamkan kepada anak, agar mereka dapat mencintai ilmu, membaca
lebih banyak, lebih dinamis, disiplin, dan ibu memberikan motivasi yang sehat
dan menjadi teladan bagi anak mereka.
Pengaruh ayah terhadap anak juga sangat besar, di mata
anak ayah seorang yang terpandai di antara orang-orang yang dikenalnya. Cara
ayah melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh kepada cara kerja anaknya.
Dengan demikian tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah suatu
keniscayaan, apakah tanggung jawab pendidikan itu diakui secara sadar atau
tidak diterima sepenuh hati atau tidak hal ini tidak dapat dihindari karena
merupakan fitrah yang telah dikodratkan Allah Swt kepada setiap orang tua.
Peranan orang tua selaku pendidik dalam keluarga
adalah pangkal ketentraman dan kedamaian hidup, bahkan dalam perspektif Islam
keluarga bukan hanya sebagai persekutuan hidup terkecil saja, melainkan sampai
pada lingkungan yang lebih besar dalam arti masyarakat secara luas, yang
darinya memberi peluang untuk hidup bahagia atau celaka.
Tanggung jawab yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua kepada anak adalah sebagai berikut:
- Memelihara dan membesarkannya.
- Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan, penyakit, atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
- Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi hidupnya.
- Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah Swt sebagai tujuan akhir hidup muslim.
Dari artikel
diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua sebagai pendidik utama pertama dan
terakhir pada hakikatnya memiliki tanggung jawab yang komprehensip dan sangat
kompleks, menyangkut semua aspek kehidupan baik pendidikan jasmani maupun
pendidikan rohani dan tanggung jawab tersebut dimanifestasikan melalui
pendidikan aqidah, ibadah, akhlak, intelektual, dan kematangan psikis.
Seorang anak apabila telah memasuki usia sekolah
menjadi tugas dan tangung jawab orang tua untuk menyerahkan anaknya kepada
sekolah. Faktor lain yang menjadi tanggung jawab orang tua adalah menyediakan
alat-alat perlengkapan belajar anak di rumah, memperhatikan lingkungan
pergaulan, memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaiakan dan
mengungkapkan masalahnya.
Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa
berhasil baik atau tidaknya pendidikan di sekolah bergantung pada dan
dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah
fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan
yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya,
baik di sekolah maupun di masyarakat.
Pandangan tersebut di atas menunjukkan betapa perlunya
orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan dan kemajuan pendidikan
anak-anaknya, sebab perhatian dan bimbingan yang cukup dari orang tua sangat
menunjang bagi keberhasilan pendidikan anak.
Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan
anak-anaknya mempunyai dasar yang kuat. Salah satu wujud nyata dari tanggung
jawab yang dimaksud adalah memperhatikan kebutuhan dalam pendidikan anak-anak
mereka, menyediakan sarana dan fasilitas belajar yang dibutuhkan anak. Semua
dilakukan atas dasar kerjasama kedua orang tua (ayah dan ibu).