Pengertian Grid Computing
Secara definisi Grid
Computing (Komputasi Grid) adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak
komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan
persoalan komputasi dalam skala besar.
Dalam buku The Grid: Blue Print for a
new computing infrastructure dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan komputasi
grid adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal
terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.
Latar Belakang
Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum Moore,
meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat.
Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan
kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini
memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara
geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat
para penelitinya semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab
tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki
supercomputer dengan kapasitas yang sangat tinggi , apa yang sudah ada ini pun
dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih
besar lagi. Setelah semua komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus
tenaga komputasi" dipergunakan habis-habisan untuk memecahkan masalahnya,
setelah berbagai cara untuk memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling
efisien, tapi tetap masalahnya belum bisa dipecahkan juga, apa yang harus dia
lakukan? Komputasi grid adalah salah satu jawaban dari pertanyaan ini.
Beberapa
konsep dasar dari grid computing :
1.
Sumber daya dikelola dan dikendalikan
secara lokal.
2. Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme
berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda,
Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada
user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
3. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna
dapat sering berubah
4. Lingkungan kolaboratif bagi e-community
(komunitas elektronik, di internet)
5. Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem
grid, antara lain : Resource, Network dan
Proses.
Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high
throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang
memerlukan banyak resource komputer.
Definisi
Menurut tulisan singkat Whats Is The Grid yang ditulis oleh Ian Foster ada
check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem
melakukan komputasi grid yaitu :
·
Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap
sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat.
Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain
administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
·
Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang
bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu).
Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang
fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar.
Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi,
otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
·
Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas
layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas
layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Jadi, Apa itu Grid Computing atau Komputasi Grid?
Bisa disimpulkan bahwa Grid Computing
atau Komputasi Grid ini adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak
komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan
persoalan komputasi dalam skala besar.
Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster
ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem
melakukan komputasi grid yaitu :
1. Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap
sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat.
Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain
administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2. Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat
terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi
grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental,
dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan
dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi,
pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
3. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang
canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan
komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Elemen-Elemen dalam Grid Computing
Penerapan
teknologi grid computing atau komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan,
wajib memiliki elemen-elemen tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari
infrastuktur grid adalah:
1.
hardware/sumber daya;
2.
software; dan
3.
brainware (orang yang memelihara dan
memakai komputasi grid).
Hardware
dalam komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori,
jaringan, dan software yang di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya
database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem
operasi. Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan hardware yang
berbeda memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid
komputing sering bersifat dinamis tergantung penerapan grid tersebut.
Software
merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware
itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak
antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi
antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah
keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan
data (data management), dan layanan informasi (information services). Contoh
beberapa middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM,
Unicore, dan masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
Brainware
dalam komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid
computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah.
Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains,
seperti riset genetika, fisika dan yang paling terkenal adalah proyek SETI (
Search for Extra Terrestrial Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di
luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini
sulit di terima di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun,
sekarang penerapan komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada
proyek sains saja. Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing telah di
kenalkan pada dunia enterpreneur dan mendapat banyak respon positif. Orang yang
memelihara dan menggunakan teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian
penggunaannya akan meluas pada:
• jaringan penelitian publik bagi
para peneliti dan ilmuan;
•
layanan (service), artinya
grid computing tidak lagi hanya bersifat komputasional;
•
berbagai institusi keuangan,
seperti perbankan;
• Service Oriented
Architecture (SOA), yaitu enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai interface
tunggal yang dapat di rekonfigurasi.
Kelemahan dan Kelebihan Grid
Computing
Setelah mengetahui apa itu Grid Computing, selanjutnya pada artikel ini
akan dijelaskan tentang kelebihan dan kekurang Grid Computing, berikut adalah
penjelasannya.
Kelebihan Grid Computing :
·
Lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah
tertentu sumber daya komputer.
·
Sebagai cara untuk memecahkan masalah yang
mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi
·
Sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif
dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi
mencapai tujuan bersama
·
Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan
storage tersedia ketika idle
·
Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan
penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih
luas
·
Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka
standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian
yang lebih baik
·
Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil
penelitian lebih baik
Kekurangan Grid
Computing
Menurut Myerson (2009), penggunaan grid computing
tidak terlepas dari beberapa isu serta resiko yang mungkin dapat terjadi
bagi perusahaan.
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dan
diperhatikan, antara lain:
·
Tidak adanya interoperabilitas antar sistem. Interoperabilitas
adalah kemampuan dari suatu sistem untuk berinteraksi dan berfungsi dengan
sistem lain, di masa kini atau di masa mendatang, tanpa batasan
akses atau implementasi.
·
Dalam grid computing, permasalahan
yang paling sering dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat
menghambat impor dan ekspor data dari komputer satu ke komputer
lainnya. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya interperobilitas dalam
sistem grid computingsehingga diperlukan reformat data atau penggunaan
suatu aplikasi agar data tersebut bisa diubah dan dipakai dalam suatu
format tertentu.
·
Hadirnya biaya tersembunyi. Misal, suatu perusahaan
bisa dikenakan biaya yang lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan
grid computing untuk penyimpanan dan aplikasi database yang berisi
terabyte data. Hal ini mungkin melampaui biaya perusahaan yang sedang
berhemat untuk infrastruktur baru, training
bagi karyawan, atau pembiayaan untuk lisensi baru beberapa perangkat
lunak.
·
Latency data yang besar. Latency data yang besar
seringkali menjadi kendala bagi perusahaan akibat letaknya yang jauh
dari penyedia layanan atau terpisah secara geografis dengan perusahaan
penyedia layanan grid computing
Implementasi Grid Computing
Setelah mengetahui kelebihan dan keurangan dari Grid Computing ini,
selanjutnya adalah tentang Implementasi Grid Computing.
Contoh yang terkenal dari komputasi grid dalam domain publik adalah SETI
yang sedang berlangsung (Search for Extraterrestrial Intelligence) @ Home
proyek di mana ribuan orang berbagi siklus prosesor yang tidak terpakai dari PC
mereka dalam pencarian luas untuk tanda-tanda "rasional" sinyal dari
luar angkasa. Menurut John Patrick, IBM wakil presiden untuk strategi Internet,
"hal besar berikutnya akan komputasi grid.
Sejumlah perusahaan, kelompok profesional, konsorsium universitas, dan
kelompok lain telah mengembangkan atau sedang mengembangkan kerangka kerja dan
perangkat lunak untuk mengelola proyek komputasi grid. Masyarakat Eropa (EU)
mensponsori sebuah proyek untuk grid untuk fisika energi tinggi, observasi
bumi, dan aplikasi biologi. Di Amerika Serikat, Teknologi Grid Nasional
prototyping grid komputasi untuk infrastruktur dan akses grid untuk
orang-orang. Sun Microsystems menawarkan perangkat lunak Engine Grid.
Digambarkan sebagai pengelolaan sumber daya didistribusikan (DRM) alat, Grid
Engine memungkinkan insinyur di perusahaan-perusahaan seperti Sony dan Synopsys
ke kolam renang siklus komputer hingga 80 workstation pada suatu waktu. (Pada
skala ini, komputasi grid dapat dilihat sebagai kasus yang lebih ekstrim load
balancing.).
Refrensi: