Kamis, 28 Juni 2012

Tanggung Jawab


Tanggung jawab merupakan aktualisasi dan perwujudan dari sikap sadar seorang yang dikatakan manusia. Jika manusia melakukan suatu hal dengan resiko dan penyelesaian masalahnya dilakukan dalam keadaan tidak sadar, baik sakit atau pengaruh obat – obatan maka tidak dapat dikatakan sebagai si tanggung jawab. Sadar memiliki pengertian tahu, pengertian dan ingat sehingga kesadaran dapat didefinisikan sebagai pengertian dan rasa ingin tahu manusia terhadap hal yang benar baik terhadap sikap dan perbuatannya. Dimana kesadaran manusia sangat berkaitan erat denga hati dan pikiran yang terbuka dan mau menerima sejumlah informasi dan ilmu pengetahuan serta hal – hal yang benar.

            Selain itu, Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. Untuk itu, betapa penting nya tanggung jawab dalam diri seseorang untuk diterapkan kedalam dirinya sendiri, dan lingkungan luar. Berikut contoh sifat tanggung jawab :

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP
PENDIDIKAN ANAK

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari mereka anak-anak mula-mula menerima pendidikan. Corak pendidikan dalam rumah tangga secara umum tidak berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situsi atau iklim pendidikan.

Timbulnya iklim atau suasana tersebut, karena adanya interaksi yaitu hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Sebagai peletak pertama pendidikan, orang tua memegang peranan penting bagi pembentukan watak dan kepribadian anak, maksudnya bahwa watak dan kepribadian tergantung kepada pendidikan awal yang berasal dari orang tua terhadap anaknya.

Orang tua (ayah dan ibu) memegang peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak anak lahir, ibu yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu seorang anak pada umumnya lebih cinta kepada ibu karena ibu merupakan orang yang pertama dikenal anak. Maka dari itu ibu harus menanamkan kepada anak, agar mereka dapat mencintai ilmu, membaca lebih banyak, lebih dinamis, disiplin, dan ibu memberikan motivasi yang sehat dan menjadi teladan bagi anak mereka.

Pengaruh ayah terhadap anak juga sangat besar, di mata anak ayah seorang yang terpandai di antara orang-orang yang dikenalnya. Cara ayah melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh kepada cara kerja anaknya. Dengan demikian tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah suatu keniscayaan, apakah tanggung jawab pendidikan itu diakui secara sadar atau tidak diterima sepenuh hati atau tidak hal ini tidak dapat dihindari karena merupakan fitrah yang telah dikodratkan Allah Swt kepada setiap orang tua.

Peranan orang tua selaku pendidik dalam keluarga adalah pangkal ketentraman dan kedamaian hidup, bahkan dalam perspektif Islam keluarga bukan hanya sebagai persekutuan hidup terkecil saja, melainkan sampai pada lingkungan yang lebih besar dalam arti masyarakat secara luas, yang darinya memberi peluang untuk hidup bahagia atau celaka.

Tanggung jawab yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua kepada anak adalah sebagai berikut:
  • Memelihara dan membesarkannya.
  • Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan, penyakit, atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
  • Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi hidupnya.
  • Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah Swt sebagai tujuan akhir hidup muslim.
Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua sebagai pendidik utama pertama dan terakhir pada hakikatnya memiliki tanggung jawab yang komprehensip dan sangat kompleks, menyangkut semua aspek kehidupan baik pendidikan jasmani maupun pendidikan rohani dan tanggung jawab tersebut dimanifestasikan melalui pendidikan aqidah, ibadah, akhlak, intelektual, dan kematangan psikis.
Seorang anak apabila telah memasuki usia sekolah menjadi tugas dan tangung jawab orang tua untuk menyerahkan anaknya kepada sekolah. Faktor lain yang menjadi tanggung jawab orang tua adalah menyediakan alat-alat perlengkapan belajar anak di rumah, memperhatikan lingkungan pergaulan, memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaiakan dan mengungkapkan masalahnya.

Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa berhasil baik atau tidaknya pendidikan di sekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat.

Pandangan tersebut di atas menunjukkan betapa perlunya orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan dan kemajuan pendidikan anak-anaknya, sebab perhatian dan bimbingan yang cukup dari orang tua sangat menunjang bagi keberhasilan pendidikan anak.

Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya mempunyai dasar yang kuat. Salah satu wujud nyata dari tanggung jawab yang dimaksud adalah memperhatikan kebutuhan dalam pendidikan anak-anak mereka, menyediakan sarana dan fasilitas belajar yang dibutuhkan anak. Semua dilakukan atas dasar kerjasama kedua orang tua (ayah dan ibu).

Sabtu, 23 Juni 2012

Phobia


Phobia adalah ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh seseorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu.

            Phobia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.
Phobia dikelompokkan menjadi tiga tipe :
1. Simple/Object Phobia
ketakutan terhadap obyek tertentu yang sifatnya tunggal dan khusus.
contoh :  ailurophobia ( fobia kucing ), acarophobia ( fobia serangga )
blood-injury-injection phobia ( fobia darah-suntikan-luka)

2. Situasional Phobia
ketakutan pada situasi tertentu
sifatnya sudah jauh lebih menggangu
contoh : fobia dengan tempat terbuka (agoraphobia), klaustrophobia ( fobia dengan ruang tertutup )

3. Social Phobia
fobia sosial ini jarang terjadi
seseorang yang mengalami fobia ini takut untuk tampil, merasa penampilan bodoh waktu berbicara, menulis, dan makan.

Contoh kasus phobia :

v Phobia terhadap kucing
Beberapa orang menderita masalah kucing alergi dan itu adalah alergi binatang yang paling umum. Ini adalah masalah bagi mereka yang memiliki kucing sebagai hewan peliharaan mereka. Kadang masalah terjadi karena orang yang hidup dengan kucing sendiri atau bekerja dengan kucing, misalnya jika seseorang bekerja di kebun binatang. Cat masalah alergi adalah reaksi yang sangat buruk bagi orang yang menderita. Alergi ini bisa terjadi karena kontak dengan orang-orang yang memiliki rambut-rambut kucing di bahunya.
Untungnya alergi kucing tidak bermasalah bagi orang-orang yang tidak mencintai kucing dan setiap kebutuhan untuk menentukan dan diagnosis jenis ini alergi untuk orang-orang. Selain itu tidak bermasalah bagi orang-orang yang tidak hidup dengan kucing dan tidak bekerja dengan kucing.
Penyebab utama kucing alergi adalah rambut kucing. Kita dapat mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari itu dengan membuang bulu kucing bentuk rumah dan tempat kerja juga kantor. Namun kadang-kadang kita tidak dapat menghindari situasi ini jika bos kasih kucingnya kucing dan ingin bersamanya di tempat kantor. Ini bisa menjadi buruk dan menyebabkan rasa sakit yang tinggi dan kerusakan.
Sebagai bagian perawatan kita dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk menghindari itu. Untuk mengobati alergi ini tidak berbagi tempat tidur dan sofa dengan kucing. Jangan berbagi tempat tinggal dengan orang-orang yang punya kucing. Jangan biarkan anak bermain dengan kucing, hal ini dapat mengurangi masalah Anda.
Alergi Kucing Bisa Dieliminasi atau Diperkecil
Hal ini dapat dihilangkan atau diminimalkan dengan mengambil perawatan dari ahli alergi. Juga dengan menggunakan filter udara di rumah Anda dan bekerja tempat atau kantor. Filter udara memurnikan udara dan memberikan dimurnikan udara. Karena pembersih udara mengurangi masalah alergi jika udara tercemar oleh kucing, rambut kucing, asap dll Jadi filter udara sangat berguna di udara tercemar. Saringan udara harus membersihkan filter udara setiap hari.
Tips
Orang-orang yang sangat alergi terhadap kucing akan perlu untuk menghindari homing yang memiliki hewan peliharaan ini. Mencuci kucing anda setiap hari dan teratur mencoba untuk menjaga mereka bersih di rumah, ini akan membantu untuk mengurus teman kita dan keluarga. Setelah dicuci bersih hanya Anda membawa kucing Anda di tempat umum atau kantor.
Ada beberapa teknik Untuk penyembuhan phobia diantaranya adalah sbb:

1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.

2. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.

3. Desentisisasi Sistematis: Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.

4. Abreaksi: Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.

5. Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.

Referensi : http://reviewpla.net/2293/alergi-kucing-didapati-pada-sebagian-orang